Minggu, 05 Desember 2010

LIFTING

Sekali lagi, pemerintah menunjukkan koordinasi yang tidak kompak antarlembaga. Pemerintah tidak satu suara soal target produksi alias lifting minyak mentah Indonesia tahun ini.
Dan, suara-suara yang berbeda itu justru muncul setelah pemerintah dan Komisi Keuangan (XI) DPR sama-sama menyepakati target lifting yang dipatok dalam Rancangan APBN Perubahan (RAPBN-P) 2010, yang kemudian akan dibahas bareng dengan Badan Anggaran DPR, sebanyak 965.000 barel per hari (bph). Artinya, sama persis dengan yang diusulkan pemerintah.
Adalah Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) yang menyuarakan perbedaan soal target lifting minyak tersebut. Lembaga yang mengawasi kegiatan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) atawa perusahaan migas ini pesimistis, target lifting sebesar 965.000 bph bisa tercapai. Paling banter, kata mereka, lifting hanya 917.000 bph.
Kepala BP Migas R. Priyono bilang, pihaknya sudah menyampaikan soal kemampuan KKKS yang cuma sanggup menyedot emas hitam dari dari perut bumi Indonesia sebesar 917.000 bph itu dalam rapat antarlembaga pemerintah yang menggodok RAPBN-P 2010.
Tapi, Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Evita Legowo dengan tegas menyatakan, angka 917.000 bph tersebut tidak pernah muncul sekalipun dalam rapat. Menurut dia, semua sepakat lifting minyak bisa mencapai 965.000 bph.
Dari sini saja, jelas sekali terlihat koordinasi antarlembaga pemerintah tidak kompak satu dengan yang lainnya. Padahal urusan target lifting minyak tak main-main dampaknya. Meleset 10.000 bph saja, negara berpotensi tekor untuk menutup lubang defisit antara Rp 3 triliun hingga 3,34 triliun.
Itu berarti, kalau hitungan BP Migas menjadi kenyataan, defisit bujet tahun ini berpotensi bertambah lebih dari Rp 15 triliun. Padahal cadangan fiskal tahun ini cuma dianggarkan Rp 3 triliun saja.
Nah, pemerintah dan Badan Anggaran DPR harus betul-betul membahas lagi soal lifting minyak sewaktu menggodok RAPBN-P 2010. Tentunya, dengan memperhitungkan fakta-fakta yang sudah diungkapkan oleh BP Migas.
Toh, lebih baik tidak memasang target yang muluk-muluk, kalau ternyata ujung-ujungnya tidak tercapai juga. Apalagi, tahun lalu target lifting yang cuma 960.000 bph juga tidak tercapai, lantaran realisasinya hanya 944.000 bph.

(S.S. Kurniawan, Tajuk Harian KONTAN, 23 April 2010)

Tidak ada komentar: