Rabu, 08 Juli 2015

CIPALI

Kalau tidak ada aral melintang, sebelum bulan puasa atau 15 Juni 2015 nanti, ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali) bakal beroperasi. Ruas tol sepanjang 116,78 kilometer (km) ini bakal memainkan peran sangat penting dalam arus lalu lintas di Jalur Pantai Utara Jawa (Pantura) terutama di bagian Jawa Barat (Jabar).
Beban Jalur Pantura Jabar bakal berkurang drastis seiring pengoperasian ruas tol terpanjang di Indonesia tersebut. Sebagian kendaraan yang biasa lewat Jalur Pantura ruas CikampekCirebon akan beralih ke tol Cipali. Sebab, tol Cipali bisa memangkas waktu tempuh.
Hasil uji coba menunjukkan, untuk sampai ke Cirebon dari Cikampek, hanya butuh waktu sekitar 1,5 jam dengan kecepatan 100 km/jam. Selain bebas hambatan, tol Cikapali lebih pendek 40 km ketimbang Jalur Pantura Cikampek-Cirebon.
PT Lintas Marga Sedaya, pengelola tol Cipali, menyatakan, ruas tolnya mampu menampung hingga 80.000 kendaraan per hari. Sementara beban lalu lintas di Jalur Pantura Jabar bisa mencapai 200.000 kendaraan sehari. Ini berarti, jika beroperasi, tol Cipali bisa mengurangi beban Pantura hingga 40%.
Dan harusnya, Jalur Pantura Jabar tidak cepat rusak lantaran beban urat nadi perekonomian Pulau Jawa ini berkurang drastis. Kalau itu terjadi, biaya perawatan jalur paling sibuk se-Indonesia itu bisa menyusut. Tahun lalu, untuk merawat Jalur Pantura termasuk di Jawa Tengah dan Timur, pemerintah menghabiskan duit Rp 1,4 triliun.
Cuma, efek lain dari kehadiran tol Cipali yang masuk dalam jaringan Tol TransJawa adalah, lalu lintas di Jalur Pantura Jabar tidak akan sepadat dulu. Tentu, ini bakal berdampak ke perekonomian masyarakat di sepanjang jalur tersebut, misalnya, rumahmakan. Pengunjung mereka bisa berkurang. Jalur Pantura Jabar khususnya di daerah Indramayu banyak rumahmakan.
Enggak cuma pemilik rumahmakan yang kena dampak. Karyawan rumahmakan juga. Bukan tidak mungkin pemilik rumahmakan mengurangi jumlah pegawai karena pembelinya menyusut. Pemasok bahan baku ke rumahmakan juga kena efek gara-gara order berkurang. Itu baru pengaruh pengoperasian tol Cipali ke bisnis rumahmakan, belum ke usaha lainnya.
Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang) sudah lebih dulu memakan korban. Jalur Jakarta-Bandung via Purwakarta menjadi sepi. Alhasil, tak sedikit rumahmakan dan usaha lain di sepanjang jalur tersebut yang gulung tikar.

S.S. Kurniawan, Tajuk Harian KONTAN Edisi 6 Juni 2015

Tidak ada komentar: