Rabu, 03 Desember 2008

PENCARI RUMPUT

Sebentar lagi Lebaran Haji. Persisnya, 8 Desember nanti. Jakarta dan sekitarnya kedatangan ribuan mungkin puluhan ribu “penghuni” baru yang bakal menetap untuk sementara waktu. Mereka adalah sapi, kerbau, kambing, dan domba yang akan menjadi kurban pada Hari raya Idul Adha.
Ini membetot memori saya sewaktu mendaki Gunung Merbabu. Bukan soal hewan ternak yang bakal menjadi kurban. Tapi, pencari rumput buat sapi perah yang banyak dipelihara warga yang tinggal di kaki Merbabu, khususnya daerah Selo, Jawa Tengah.
Saban melakukan pendakian ke gunung dengan tinggi 3.142 meter tersebut, saya selalu ketemu dengan para pencari rumput tersebut. Biasanya, mereka mencari rumput di padang savanna Merbabu yang berada di ketinggian lebih dari 2.700 meter. Sekitar satu atau dua jam lagi menuju Kenteng Songo, puncak tertinggi di Merbabu.
Biasanya, para pencari rumput itu memulai perjalanan ke padang savanna pagi-pagi buta. Mereka hanya butuh waktu dua jam ke sana. Sedang saya bisa enam sampai delapan jam. Para pencari rumput itu hanya berbekal satu botol minuman dan beberapa butir permen saja untuk melepas dahaga.
Sebelum tengah hari mereka sudah sampai di kaki Merbabu yang diambil dari kata Meru yang artinya Gunung dan Babu yang berarti Wanita. Sekeranjang besar penuh rumput yang beratnya bisa di atas 20 kilo yang ditaruh di atas kepala mereka bawa turun.

Saya kagum dengan mereka. Betul-betul perkasa dan hebat.

malam di kebayoran lama

Tidak ada komentar: