Selasa, 02 September 2008

TOPI RIMBA

Hari ini betul-betul apes. Gue harus kehilangan topi rimba yang selalu menemani pendakian ke gunung-gunung di Jawa dan Bali. Bahkan, penutup kepala berwarna hijau itu ikut juga dalam perjalanan gue ke Sulawesi Selatan awal bulan lalu ketika meliput kunjungan kerja dan wawancara khusus dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Ini semua cuma gara-gara keteledoran gue. Pas mau turun dari metro mini di Pasar Kebayoran Lama, entah kenapa gue lupa dengan topi rimba itu. Selama di dalam angkutan umum itu, gue sengaja melepas topi itu dari kepala lantaran gerah luar biasa. Topi tersebut gue taruh di atas tas yang ada di pangkuan. Mungkin karena buru-buru mau turun, gue jadi lupa.
Topi rimba itu pertama kali gue pakai waktu mendaki Gunung Sumbing yang terletak di Jawa Tengah pada pertengahan 1999 lalu. Ini kali ketiga gue mendaki gunung setelah Gede di pertengahan 1998 dan Merbabu di awal 1999. Jadi, umur pelindung kepala dari gigitan sinar matahari ketika mendaki di siang hari tersebut sudah sembilan tahun.
Yang bikin topi rimba merek EIGER ini istimewa, di bagian depan melekat label sepatu merek Adidas Enforcer. Alas kaki itu juga selalu menemani pendakian gue sebelum jebol ketika usai mendaki Semeru, tanah tertinggi di Jawa, pada Oktober 1999 lalu. Sepatunya aku tinggal di pos Ranu Kumbolo atau Danau Kumbolo yang terkenal dengan Tanjakan Cinta-nya.


siang di kebayoran lama

1 komentar:

Unknown mengatakan...

coba Wan, kalo waktu itu numpang aku aja .. hu... nyesel kan? :D